Sekilas mengenai LNG
LNG atau Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas bumi yang didinginkan pada suhu yang sangat rendah, sekitar -160 derajat , setelah melalui proses penghilangan air dan pengotor lainnya seperti carbon dioxide, sulfur, and mercury. Melalui proses pendinginan gas menjadi cair maka volume akan turun menjadi sekitar 600 kali sehingga menjadi feasible untuk ditransportasikan melalui kapal. Proses pencairan ini dilakukan di kilang LNG (LNG Plant). LNG terbentuk dari methana sedangkan LPG utamanya terbentuk dari hydrocarbon yang lebih berat dari methana (misalnya propana dan butana).
Rantai nilai dari LNG (LNG value chain) selalu melibatkan berbagai tahapan termasuk produksi gas, fasilitas gas, proses pencairan, penyimpanan sebelum pengiriman, fasilitas regasifikasi dan distribusi ke konsumen.
Secara umum LNG memiliki berbagai keuntungan sebagai sumber bahan bakar: (i) volume 600 kali lebih banyak daripada gas sehingga lebih murah dan gampang untuk ditranportasikan dalam jarak yang panjang; (ii) bahan pembentuk LNG yaitu methana adalah bahan bakar fosil yang paling bersih.
Lokasi Proyek:
Kilang LNG terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dan terletak sekitar 25 km sebelah tenggara Luwuk. Luas proyek sekitar 100 ha menghadap Selat Peling.
Skema Bisnis
Proyek Donggi-Senoro (DS) LNG merupakan proyek unbundling antara sisi hulu (upstream) dan sisi hilir (downstream). Sisi hulu merupakan sisi produksi gas bumi sedangkan sisi hilir merupakan proses pengilangan gas ke cair (LNG).
Profil Proyek Kilang LNG
Deskripsi singkat proyek adalah sebagai berikut:
- Nllai proyek USD 2,8 miliar (pengeboran di Blok Senoro-Toili US$ 600 juta, dan Blok Matindok US$ 275 juta)
- Proyek terdiri dari single train LNG plant.
- Kapasitas kilang adalah 2 juta LNG per tahun dengan menggunakan teknologi Air Product and Chemicals Inc. (APCI). Setara dengan sekitar 45,000 B/D crude oil equivalent),
- Associated condensate (approximately 2,300-2,500 B/D crude oil equivalent).
- Infrastruktur pendukung yang ikut dibangun adalah jetty untuk suplai dan peralatan, penyimpanan LNG dan LNG Loading jetty.
- Proses konstruksi telah dimulai pada 28 Februari 2011 dam direncanakan beroperasi pada akhir tahun 2014. Dengan main contractor untuk proses konstruksi dan JGC Corporation dan PT. JCG Indonesia.
Pengembang DSLNG
DSLNG merupakan perusahaan investasi asing yang didirikan pada 28 Desember 2007 dengan rincian sebagai tabel di bawah.
Company Name | PT. Donggi-Senoro LNG |
Location | Jakarta, Indonesia |
Capital (as of End of December, 2010) | 64.5million US$ |
Shareholders (as of End of December, 2010) | Mitsubishi Corporation (MC) 51%, Pertamina Energy Services PTE.LTD 29%, PT Medco LNG Indonesia 20% |
Shareholders (after the final investment decision/FID) | Sulawesi LNG Development Limited (MC 75%, Kogas 25%) 59.9%, PT Pertamina Hulu Energi 29%, PT Medco LNG Indonesia 11.1% |
Description of Business | Liquefaction and sales of natural gas |
Established | 28th December, 2007 |
LNG Plant Location | Uso area, Central Sulawesi Province, Sulawesi Island |
Suplier Gas
DSLNG akan menerima gas bumi dari produsen hulu total sebesar 335 mmscfd yang disuplai dari:
- Lapangan gas Senoro dengan volume sebesar 250 mmscfd oleh (i) PT PHE Tomori Sulawesi (50%), (ii) PT Medco E&P Tomori Sulawesi (30%) and Tomori E&P Limited (UK) (20%);
- Lapangan gas Matindok dengan volume sebesar 85 mmscfd oleh PT Pertamina EP.
Pembeli
Hasil produksi LNG sebesar 2 juta ton LNG per tahun (MTPA) akan dijual ke Jepang dan Korea mulai akhir tahun 2014 sebagaimana Heads of agreement(HoA) untuk the LNG sales and purchase agreement (SPA) yang telah ditandatangani.
a. Chubu Electric, 1.0 mtpa selama 13 tahun (Jepang),
b. Kyushu Electric, 0.3 mtpa selama 13 tahun (Jepang)
c. KOGAS, 0.7 mtpa selama 13 tahun (Korea).
Harga Jual
Slope harga (kurva S) 7% untuk harga minyak mentah Jepang (Japanese crude cocktail/JCC) di bawah US$45 per barel dan 12% untuk JCC di atas US$45 per barel.
Kisaran harga adalah US$6,2 per juta Btu dan hampir mencapai US$10 per juta Btu pada harga JCC US$100 per barel.
Sedangkan perkiraan margin (IRR) yang diharapkan adalah 10%.
Berdasarkan perhitungan, dengan asumsi proyek berjalan 13 tahun dan harga minyak mentah US$70 per barel, negara diperkirakan memperoleh pendapatan US$6,7 miliar.
Sumber:
http://www.donggisenorolng.co.id
http://selayaronline.com/?m=bWVudT1jb250ZW50JmdpZD0yMDA4MTEyMiZhaWQ9MTIzNTc1NzMyNCZwYWdlPTE=
0 komentar:
Posting Komentar